Finaninsia – Masuknya pendapat orientalis, secara generalisasi mengatakan , bahwa tasawuf bersumber dari luar islam. Ilmu tasawuf yang bersumber dari Yunani, Hindu – Budha , Persia, Arab dan Nasrani atau dari sumber yang lainnya memiliki kesaman tipologinya belakang.
Sebab , tidak ada yang bisa memastikan kemiripan atau kesamaan ilmu tersebut karena saliang berpengaruh atau bisa saja terjadi plagiat.
Unsur – unsur Tasawuf dari Yunani
Tasawuf juga dipengaruhi oleh unsur Yunani. Menurut Abuddin Nata, bahwa metode berpikir filsafat Yunani telah ikut mempengaruhi pola berpikir umat Islam yang ingin berhubungan dengan Tuhan.
Hal ini terlihat dari pemikiran al-Farabi, al-Kindi, Ibn Sina tentang filsafat jiwa. Demikian juga uraian mengenai ajaran tasawuf yang dikemukakan oleh Abu Yazid, al-Hallaj, Ibn Arabi, Suhrawardi dan lain-lain.
Menurut Abuddin Nata, ungkapan Neo Platonis :”Kenalilah dirimu dengan dirimu” telah diambil sebagai rujukan oleh kaum sufi memperluas makna hadits yang mengatakan: “Siapa yang mengenal dirinya, niscaya dia mengenai Tuhannya”.
Dari sinilah munculnya teori Hulul, Wihdah Asy-Syuhud dan Wihdah al-Wujud. Filsafat Emansi Platonis yang mengatakan bahwa wujud alam raya ini memancar dari zat Tuhan Yang Maha Esa. Roh berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan.
Tetapi dengan masuknya ke alam materi, roh menjadi kotor, maka dari itu roh harus dibersihkan. Penyucian roh itu adalah dengan meninggalkan dunia dan mendekati diri dengan Tuhan sedekat-dekatnya. Ajaran inilah yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap munculnya kaum Zuhud dan sufi dalam Islam .