Tauhid rububiyah Artinya Adalah
Tauhid rububiyah adalah Allah Maha Esa dalam ciptaannya. Dalam ajaran Al-Quran bahwa Allah SWT. dalam menciptakan makhluknya dan mengatur makhluknya Allah Maha Esa, tidak ada sesuatu dari makhluknya yang ikut campur dalam menciptakan Makhluk.
Tauhid rububiyyah berasal dari dua kata yaitu tauhid dan rububiyah. Tauhid rububiyah artinya mengesakan sedangkan rububiyah berakar dari kata rabba-yarubbu- rab, yang memiliki arti kepengasuhan dan kemudian berkembang menjadi “memiliki”, “memperbaiki”, “mendidik”, dan juga bermakna “Tuhan”.
Asal Kata Rububiyah
Kata rabb (رب) yang terdapat di dalam Al-Quran kebanyakan menggambarkan sifat-sifat Tuhan yang dapat menyentuh makhluk-makhluk-Nya (sifat-sifat fi‘l-Nya). Dia rabbun (رب), artinya Dia yang mendidik dan memelihara.
Pendidikan dan pemeliharaan yang dimaksud antara lain menganugerahkan rezeki, mencurahkan rahmat, mengampuni dosa, namun juga sekaligus menyiksa dalam rangka memelihara dan mendidik. Misalnya, firman Allah pada Surat Al-Mu’minun (23): 76 tentang orang-orang durhaka yang disiksa karena tidak tunduk kepada Allah, juga pada S. Ghafir (40): 6 tentang kaum Nuh yang mendustakan Rasul.
Sebaliknya, orang-orang yang beriman, beramal saleh, melakukan sholat, dan menunaikan pembayaran zakat, Allah menjanjikan pahala buat mereka (S. Al-Baqarah [2]: 277).
Baca juga : Beriman Kepada Allah: Pengertian, Dalil-Dalilnya, Ciri-Ciri Beriman
Dalil Tauhid rububiyah
Penjelasan Alquran tentang Tuhan kepada umat Nabi Muhammad saw. dimulai dengan pengenalan tentang perbuatan dan sifat-Nya.
اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS. Al-‘Alaq: 1)
Dalam ayat ini, Alquran menunjuk kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan kata Rabbuka (Tuhan) Pemeliharamu (wahai Muhammad).
Hal ini untuk menggaris bawahi Wujud Tuhan Yang Maha Esa yang dapat dibuktikan melalui ciptaan atau perbuatan. Setelah ayat pertama di atas turun, maka silih berganti ayat turun mengarahkan manusia untuk mengenal Tuhan dengan beberapa anjuran antara lain:
- memperhatikan keteraturan dan ketelitian alam raya dan fenomenanya.
- mengamati manusia sejak lahir hingga mencapai kesempurnaan perkembangan jiwanya.
- mempelajari sejarah dengan segala dampak baik dan burukny
Sejalan dengan ayat di atas, dalam QS. Al-Fatihah. Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai rabb al-‘alamin (Tuhan yang memelihara semesta alam).
Maksud dari pemeliharaan dalam ayat ini adalah penyantunan dan perlindungan pada semua aspek. Namun pemeliharaan Allah terhadap seluruh alam bukan karena Allah memerlukan mereka untuk mendatangkan manfaat atau menghindari bahaya, tetapi itu semata karena kasih sayang dan kebaikan- Nya untuk semuanya.
Terdapat dua jenis pemeliharaan (tarbiyah) Allah terhadap manusia, yaitu :
Pertama, tarbiyah khalqiyah (pemeliharaan fisikal) yaitu menumbuhkan dan menyempurnakan bentuk tubuh, serta memberikan daya jiwa dan akal.
Kedua, tarbiyah syar’iyah ta’limiyah (pemeliharaan syari’at dan pengajaran), yaitu menurunkan wahyu kepada salah seorang di antara mereka untuk menyempurnakan fitrah manusia dengan ilmu dan amal.
Contoh tauhid rububiyah
Tauhid rububiyah artinya mengesakan Allah dalam segi pencintaan dan mengatur makhluk.
Contoh tauhid rububiyah adalah seseorang berkayakinan bahwa Allah SWT. Maha esa dalam menciptakan makhluknya, tidak ada seseorang pun yang terlibat dalam penciptaanya. Kalaupun ada makhluk yang terlibat di dalamnya namun makhluk tersebut hanyalah sebagai perantara saja.
Refrensi :
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/diskursus_islam/article/view/197
https://islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/tauhid-rububiyah-dan-uluhiyah-adalah-satu-kesatuan-XJNeC