Peribadi Yang Baik dalam Islam
Pribadi yang baik bisa dilihat dari 2 segi Yaitu:
1. perkataan
dalam pepatah dkatakan kaki yang terkilir, pasti ada obatnya. Namun lidah yang terkilir, pasti mendatangkan luka dan celaka. Nah upaya menjadi muslimah yang menyenangkan adalah dengan menjaga lisan tau perkataannya.
Oleh sebab itu sebaiknya kita harus berhati-hati terhadap ucapan kita, meskipun sangat ringan dikeluarkan, namun berat dipertanggung jawabkan. Suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW “ wahai Rasulullah SAW ada wanita yang rajin shalat, rajin sedekah, dan rajin puasa.
Namun dia suka menyakiti tetangga dengan lisannya.” Lalu Rasulullah SAW menjawab “Dia di neraka!” lalu sahabat bertanya kembali kepada Rasulullah SAW. “ Jika ada seorang wanita yang jarang shalat,jarang puasa, dan hanya bersedekah dengan sepotong keju.
Tapi dia tidak pernah menyakiti tetangganya?” kemudian Rasulullah SAW menjawab “dia di surga!” nah dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahayanya lisan, yakni lisan yang tidak terjaga dan dapat merusak amal baik yang kita punya.
Lisan sebenarnya berbentuk kecil, dibandingkan dengan anggota badan kita, namun daya guna atau daya merusaknya cukup besar. Seorang wanita dapat mengeluarkan kata-kata sebanyak 20.000 dalam satu hari. Sedngkan pria hanya dapat berkata 7.000 kata saja.
Dengan jumlah kata itu seorang wanita dapat memperlebar jalannya menuju surga. Namun memudahkan dirinya menuju neraka. Kebaikan dirinya tergantung pada lisannya. Jika dipikir mengapa ALLAH SWT menciptakan lisan hanya satu saja, sedangkan ALLAH SWT menciptakan telinga ada dua? Tentunya agar kita lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Banyak berbicara dapat menjerumuskan kita kedalam dosa,sedangkan banyak mendengar akan menjadikan kita lebih berempati kepada sesama lingkungan. Diera yang semakin canggih ini masalah-masalah yang dikeluarkan lewat lisan saja namun kita juga sangat sering pula berinteraksi lewat tulisan dimedia sosial.
Meski tidak diucapkan, banyak saudara-saudara kita yang enggan mengontrol hati dan pikiran seperti kalimat-kalimat kasar, bullying, saling ejek, saling mengolok, kemarahan, dan ancaman. Hendaknya sebagai muslimah jangan mengikuti trend seperti itu karena dapat memecahkan silaturahmi dan saling menyakiti.
Penyakit kronis dari bahayanya lisan adalah ghibah, ghibah adalah membicarakan oranglain yang sangat megasyikkan karena syahwat terpuaskan karena membicarakan kekurangan atau aib orang lain. Ghibah adalah perkara yang wajib kita hindari dan waspadai manakala kita berkumpul dengan teman sesama wanita.
Tips untuk Menjaga Lisan
Berikut diantara tips untuk menjaga lisan kita yaitu dengan :
a. hendaknya kita harus berpikir dulu sebelum bicara kepada teman atau orang lain.
b. Sebaiknya jangan berbicara untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Jika tidak penting da tidak berfaedah sebaiknya kita diam
c. Hindari bercanda yang belebihan
d. Hindari prasangka buruk
e. Perbanyak zikir
f. Perbanyak istigfar.
2. perbuatan.
Jika seorang perbuatannya baik maka sudah dijamin shalatnya juga baik. Misal perbuatan baik adalah : berkata jujur, menjaga lisan,saling membantu orang lain yang membutuhkan atau yang mengalami kesulitan,ikhlas, dan menyayangi orang tua atau berbakti dengan orang tua.
Orang tua adalah orang yang paling berharga dan berjasa dalam hidup kita. Mereka menghabiskan hampir seluruh waktu hidupnya dengan berjuangan denngan demi masa depan anak-anaknya. Mereka juga rela lapar asalkan anaknya merasa kenyang.
Mereka yang rela puasa agar anak-anaknya dapat makan. Kasih sayang mereka tulus yang tidak berharap balasan sedikit pun. Orang tua yang mengajarkan kita berbicara, berjalan, merangkak, hingga akhirnya kita bisa berjalan. Maka sepantasnya kita berbakti kepada orang tua.