finaninsia – Banyak orang tua yang mengalami banyak kesulitan dalam memahami tingkah dan perilaku anaknya dan terlihat sangat amat tidak logis. Artikel ini akan mendeskripsikan tentang peran orang tua dan bagaimana penerapan toleransi pada anak.
Artikel ini juga akan membahas bagaimana cara orang tua menerapkan sikap toleransi kepada anaknya. Sikap toleransi ini juga sangat penting di terapkan sejak usia dini karena pada dasarnya anak anak masih mudah untuk diarahkan dan akan membekas sampai mereka dewasa.
Dan juga jika orang tua menerapkan sikap toleransi pada anak sejak usia dini maka akan mempunyai dampak yang baik salah satunya yaitu anak lebih mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Toleransi juga merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam bergaul baik itu anak anak, remaja,dan orang dewasa.
Dalam bertoleransi beragama, berkarya, maupun berinterkasi dengan siapa pun. peran orang tua untuk anak adalah suatu hal yang harus dilakukan, agar anak memiliki pendirian serta rasa tanggung jawab yang tinggi. Anak usia dini bertoleransi sangatlah dibutuhkan, baik bertoleransi dengan teman sebayanya, saudara, dan orang dewasa.
Dan juga keluarga merupakan salah satu lembaga social yang memiliki tanggung jawab sentral dalam membentuk karakter anak. Toleransi juga berarti menghormati dan belajar dari orang lain, menghargai perbedaan, menjebatani kesenjangan budaya, menolak stereotipe yang tidak adil, sehingga tercapai kesamaan sikap.
Baca juga : PENTINGNYA MENDIDIK ANAK DI USIA DINI DAN GAYA BELAJARNYA
Pendahuluan
Toleransi sebagaimana kita ketahui adalah sikap atau perilaku manusia yang terbuka akan berbeda, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap Tindakan yang orang lain lakukan. Sikap toleransi mengembangkan sikap bersabar, menghormati dan menghargai Ketika adanya perbedaan.
Sikap toleransi di anggap sangat penting untuk di teliti, mengingat anak tumbuh dalam kebhinekaan yaitu lingkungan yang memiliki banyak perbedaan seperti pendapat seseorang serta kebiasaan hidup yang dimiliki setiap orang.
Anak harus di anjurkan untuk bisa menerima perbedaan dengan baik, misalnya untuk menghargai setiap perbedaan yang dimiliki setiap orang serta tidak memaksakan apa yang selalu jadi keinginannya.
Sikap adalah perilaku atau Tindakan apa yang akan di lakukan bila bertemu dengan objeknya.
Dan di dalam sika pada nilai yang terkandung seperti senang, suka, cinta, sedih, tidak cinta dan benci yang dimiliki dalam diri seseorang. Orang tua adalah ayah dan ibu dari seorang anak, yang memiliki hubungan biologis maupun social. Orang tua juga memiliki peran penting dalam membesarkan anak.
Menurut soelemen yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah secara psikologis, keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup secara Bersama sama tempat tinggal Bersama dan masing masing anggota merasakan adanya pertautan batin sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan dan saling menyerahkan diri.
Pembahasan
Keluarga adalah salah satu lembaga social yang memiliki tanggung jawab dan peran penting dalam pembentukan sikap anak. dalam hal ini orang tua memiliki peran penting dalam mendidik anak dengan tujuan anak agar dapat hidup berdampingan dengan orang lain yang mana dengan sikap berbeda beda pula di dalam masyarakat.
Orang tua juga memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan anak, baik kebutuhan organis seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan psikis seperti memberikan Pendidikan ketika berada di dalam rumah minimal budaya asah, asih, asuh, memberikan bimbingan akhlak dan budi pekerti.
Keluarga juga merupakan wahana perkembengan sikap seseorang. Didalamnya juga memiliki peran anak dan orang tua. Anak adalah anugerah sekaligus Amanah yang diberikan Allah SWT kepada setiap orang tua.
Berbagai cara di lakukan orang tua agar dapat melihat anak anaknya tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Masing masing peran memiliki hak dan kewajiban. Kewajiban seorang anak, yaitu mentaati kedua orang tuanya, yang mengajarkan tentang kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Hak anak yaitumendapatkan Pendidikan yang baik dari kedua orang tuanya untuk menjadi bekal bagi masa depan nya. Lalu kewajiban orang tua adalah memberi dan menyediakan kebutuhan anak, baik dari kebutuhan jasmani dan rohani. Dan juga di al quran sudah di jelaskan di surah at tahrim ayat 6.
يَـأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواْ قُواْ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُم نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ والْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَـإِكَةٌ غِلاَظٌ شِدَادٌ لاَّ يَعْصُونَ اللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya: “ Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang di perintahkan”. (QS.At Tahrim :6)
Menurut iwan supriyatna (2017), perilaku seorang anak tercermin dari kedua orang tuanya atau orang yang merawatnya dilihatnya lalu di tiru dan beruntung jika anak mencontoh hal yang positif, tetapi melihat fenomena sikap intoleransi apda anak anak tersebut, kemungkinan mereka juga menmpelajari dari orang yang ada di sekitarnya. Ketika menasehati anak selalu kaitkan dengan agama, agar anak selalu mengutamakan dalam berperilaku dan bergaul dengan sesuai agama islam.
Undang undang nomor 20 Tahun 2003 pasal 1, Pendidikan merupakan proses pembelajaran yang di wujudkan untuk menjadikan peserta didik yang lebih aktif dan dapat mengenbangkan potesi atau pun bakat masing masing peserta yang di lakukan secara sadar dan terencana yaitu agar peserta didik memiliki kemampuan seperti pengendalian diri, spiritual keagamaan, kepribadian, kecerdasan, dan juga memiliki keterampilan.
Mengingat undang undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka peratutan materi Pendidikan dan kebudayaan mentapkan layanan Pendidikan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pada satuan Pendidikan.
Kebijakan tersebut termuat pada permendikbud Nomo 27 Tahun 2016, bahwa layanan Pendidikan bagi penghayat kepercayaan di masukkan di dalam kurikulum sekolah. Karena anak penghayat kepercayaan juga berhak mendapatkan layanan Pendidikan yang sesuai dengan keyakinannya meskipun keberadaannya hanya sebagai minoritas saja.
Banyak peneliti menyebut bahwa anak usia dini disebut The Golden Age dimana usia yang muda belia sangat efektif ditanamkan berbagai pendidikan, masa keemasan yang tidak akan pernah terulang kembali sepanjang hidup manusia. Pendidikan sejak dini oleh orangtua ataupun guru akan membentuk karakter dan kepribadian anak.
Dilihat dari Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) PAUD Kurikulum 2013, tingkat pencapaian anak usia 5-6 tahun terhadap nilai-nilai agama dan moral yaitu: mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati (toleransi) agama orang lain.
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun Indonesia bukanlah negara Islam, yang hanya memakai hukum dan perundangundangan Islam. Indonesia adalah negara yang memiliki aneka ragam budaya, adat, kepercayaan dan agama. Indonesia memiliki agama Islam, Kristen, Budha, Hindu, Konghucu dan berbagai kepercayaan yang selalu terpelihara di bawah naungan dasar Pancasila.
Keanekaragaman tersebut tidak begitu saja tercipta, tanpa adanya upaya maksimal yang komprehensif dari seluruh elemen masyarakat yang didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah. Upaya pemerintah dalam menumbuh kembangkan kondisi masyarakat beragama yang harmonis telah dilakukan dari berbagai segi dan kegiatan.
Di antaranya menumbuhkan cara berfikir yang inklusif dan toleran antar pemeluk agama dan ras. Pemerintah juga membentuk dan mendirikan berbagai lembaga dan intansi yang memang kompeten untuk mengurusi permasalahan-permasalahan antar agama.
Selain itu, tentunya yang lebih efektif dalam melestarikan dan mengembangkan kehidupan yang harmonis antar pemeluk agama tersebut adalah melalui penanaman nilai-nilai melalui jalur pendidikan baik formal, informal, maupun non formal.
Baca juga : 7 Tips Investasi Pemula Yang harus Anda Ketahui
Kesimpulan
Dapat di simpulkan dari artikel di atas bahwa peran orang tua dan keluarga itu sangatlah penting bagi penerapan toleransi pada anak karena kedua orang tua yang akan menjadi suri tauladan ataupun contoh bagi pembentukan sikap anak, karena anak akan melihat tingkah ataupun perilaku dari orang dewasa atau orang tua.
Dan juga di dalam artikel ini menjelaskan tentang bagaimana peran kedua orang tua dalam menerapkan sikap toleransi pada anak. Juga penerapan toleransi ini sangat baik jika di terapkan sejak usia dini.
Saran
Saran dari penulisan artikel ini yaitu kedua orang tua ataupun keluarga wajib membimbing dan mengawasi sikap perkembangan anak, agar anak dapat berkembang dengan baik.
Dan juga kedua orang tua menerapkan sikap toleransi kepada anak sejak usia dini agar anak terlatih dapat bertoleransi dengan adanya banyak suatu perbedaan di lingkungan masyarakat kelak.
Penulis: Siti Aminah