Menu

Mode Gelap

Edukasi

Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Sekolah Dasar


 Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Sekolah Dasar Perbesar

Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Sekolah Dasar

finaninsia– Pada dasarnya setiap orang tua menginginkan anak yang cerdas dan berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari, demikianlah suatu saat nanti mereka akan enjadi anak yang luar biasa dan tangguh dalam melalui suatu tantangan di masa depan dan yang akan datang.

Tapi kita perlu menyadari bahwa generasi yang hebat seperti ini tidak akan tumbuh dengan sendirinya,. Mereka sangat membutuhkan lingkungan yang baik yang ada dalam tujuan itu, yang menjadikan semua anak-anak. Dalam perkembanganya seorang anak tidak hanya membutuhkan perhatian dari keluarga dan sekolah tetapi mereka membutuhkan perhatian dari lingkungan masyarakat.

“Pendidikan karakter yang menjadi salah satu usaha yang harus di lakukan pendidik kepada peserta didik untuk membentuk kepribadian peserta didik yang mengajarkan dan membentuk moral, etika dan rasa kebudayaan yang baik serta berahlak mulia yang menumbuhkan kemempuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik dan buruk serta mewujudakan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari.”

Pendidikan karakter itu terbentuk lebih banyak karna pembiasaan, dan pendidikan. Demikian juga pendidikan, dari kembiasaan di rumah akan dapat terbentuk karakter yang di harapkan.

Di jelaskan bahwa karakter merupakan cara berpikir dan perilaku dari masing-masing individu serta memiliki ciri khas tersendiri. Sedangkan pendidikan merupakan suatu kebutuhan atau pondasi untuk meningkatkan dan menggali suatu potensi terhadap stiap manusia.

“Ada tiga aspek yang dapat di kembangkan dalam pendidikan yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik, aspek afektif. Aspek kognitif merupakan aspek yang penting bagi siswa. Aspek kognitif yaitu kemampuan berpikir seseorang secara intelektual yang hubungan erat demgan pikiran, nalar, dan logika seseorang.

Aspek afektif juga sangat penting dalam proses pembelajaran karena dapat menunjang aspek kognitif peserta didik di sekolah maupun di luar sekolah. Aspek afektif yaitu pembentukan suatu karakter yang ada dalam dirinya, yang mencakup tentang sikap, motifasi dan berpartisipasi. Sedangkan aspek psikomotorik yaitu lebih fokus terhadap kegiatan motoric siswa dalam satu tingkat dalam efektif dan efisien.”

Sebagai pelaku utama di sekolah, guru sangatlah memiliki peran penting dalam pengembangan karakter siswanya yang berada di sekolah. Dengan demikian guru di tuntut untuk memiliki kepribadian yang profesional, di karnakan sosok guru menjadi tauladan bagi peserta didik dimana sebagai guru di tiru dan menjadi sumber inspirasi dan motifasi.

“Guru atau pendidik dapat di ungkapkan sebagai penuntun suatu perbuatan (journay), yang memiliki keterampilan dan keahlian dalam melakukan tanggung jawab terhadap kelancaran proses belajar. Sebutan dari suatu prjalanan yaitu suatu kegiatan proses belajar mengajar yang di lakukan di dalam suatu kelas maupun di luar kelas meliputi semua aktivitas kehidupan. (Mulyana 2013).”

Pendidik (guru dan orang tua) dapat menerapkan disiplin pada anak – anak dengan cara otoriter dimana pendidik (guru dan orang tua) memberikan berbagai aturan dan anak harus mematuhinya tanpa ada kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya dengan cara ini maka antara anak dan pendidik (guru dan orang tua) seoalah terdapat dinding pemisah dan pengembangan karakter tidak akan berlangsung optimal.

Cara kedua adalah dengan cara permisif/lemah dimana pendidik (guru dan orang tua) bersikap longgar dan segala sesuatu diterapkan sesuai keinginan anak. Cara ketiga adalah demokratis yang menekankan pada hak anak untuk mengetahui alasan suatu aturan dibuat dan anak memiliki kesempatan untuk mengemukakan ketidak setujuan dan memberkan argumen atas ketidak setujuannya. Cara ketiga ini merupakan cara yang optimal untuk pengembangan karakter anak.

“Banyak cara yang dapat dilakukan pendidik (guru dan orang tua) dalam membentuk dan membangun karakter seorang anak.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan pendidik (guru dan orang tua).

1. Mendisiplinkan anak secara tepat disiplin adalah bagaimana membelajarkan pada anak tentang perilaku moral yang dapat diterima kelompok. Tujuan utamanya adalah memberitahu dan menanamkan pengertian dalam diri anak tentang perilaku baik dan perilaku buruh dan mendorong anak untuk memiliki perilaku yang sesuai standar tersebut.

2. Pemberian hukuman yang efektif pada anak hukuman merupakan konsekuensi sikap atau perilaku negative dan bila diterapkan dengan benar hukuman dapat mengurangi perilaku buruk (nugraha dan dina dwiyana, 2009).”
Menurut reputrawati (2007) dalam Nugraha dan Dwiyana, (2009), hukum memiliki tiga tujuan yaitu: sebagai upaya penegakan peraturan, sebagai bagian dari pendidikan, dan untuk menjadi motivasi.

Orang tua menjadi figur yang utama anak dalam menentukan sikap, terutama dalam memberikan teladan yang baik. Kehadiran orangtua bagi anak adalah sebagai sumber pengetahuan tentang pendidikan karakter, sebagai cerminan anak, orang tua sangat berperan dalam memberikan keteladanan sebagai orang yang diteladani, orang tua dan guru lebih banyak menjadi panutan bagi anak dalam berkepribadian.

Contoh keteladanan itu adalah lebih kepada sikap jujur, toleransi, disiplin, bertanggung jawab, religius, gemar membaca, dan peduli terhadap orang lain dan lingkungan.

Advertisements

Sikap dan perilaku orang tua dan guru dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber pengetahuan, yang secara langsung atau tidak akan ditiru dan digugu oleh anak sehingga menjadi bekal sampai dewasa. Keberadaan keduanya dipandang sebagai role model (teladan) yang akan digugu serta ditiru oleh anak.

Baca juga : PROBLEMATIKA KURIKULUM MASA PANDEMI COVID-19

Peran orang tua sebagai Role Model Orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya maka sikap dan perilaku anak harus di bentuk dan di kembangkan sehingga mencerminkan sikap yang baik. Oleh sebab itu sebagai orang yang ditiru orang tua harus sangat memperhatikan bagaimana harus bersikap dengan anak dan orang lain, karna memberikan contoh secara langsung akan di ingat dengan baik oleh anak.“Sebagai sumber ilmu pengetahuan di rumah.

Ada beberapa peran orangtua sebagai role model dalam mendidik karakter anak.
1. Membimbing anak untuk selalu memperhatikan waktu dan melaksanakan shalat berjama’ah dan membaca Al-Qur’an.

2. Mengajak anak untuk menjenguk tetangga yang sedang sakit.

3. Membentuk kebiasaan-kebiasaan baik di rumah, seperti membersihkan halaman rumah, merapikan kamar tidur, menyirami tanaman, dan pekerjaan rumah lainnya.

4. Memperkenalkan karakter yang baik kepada anak, seperti menghormati orang yang lebih dewasa, berkata jujur dan sopan, bertanggung jawab, serta sikap toleransi karena dengan demikian anak akan belajar sebagai makhluk sosial dalam lingkungan masyarakat.”

Disisi lain, para orang tua menjelaskan mengenai cara mereka dalam mengontrol aktivitas belajar anak yaitu dengan cara hanya memberikan fasilitas seperti gadget pada jam belajar, mengingatkan anak untuk belajar pada jadwal yang telah ditentukan, menasehati anak agar tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Misalnya ajakan bermain oleh teman-temannya dan bermain game saat waktu belajar.

“Pada situasi ini tetap ada beberapa hal yang menjadi kesulitan bagi orang tua dalam mengontrol aktivitas belajar anak di rumah, beberapa kesulitan tersebut adalah: memenuhi fasilitas belajar daring seperti membeli gadget dan kuota internet. Adapun kesulitan lain yang dialami orang tua adalah tidak memahami pelajaran yang dipelajari oleh anak-anaknya.”

Hal ini karena adanya perubahan kurikulum di sekolah. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal ini orang tua mengarahkan anaknya untuk mengikuti berbagai les tambahan baik secara online maupun offline. Pentingnya Pendidikan Karakter Pada Anak Usia SD Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini.

Usia dini, khususnya usia sd merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang, penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mengkin kepada anak-anak adalah kunci utama membangun bangsa.“Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang , bepikir, bersikap dan bertindak.”

Kebajikan tersebut berupa sejumlah nilai moral, dan norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreatif.pendidikan karakter di nilai sangat penting untuk ditanamkan pada anak-anak usia SD karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.

Baca juga : Investasi : Pengertian, Jenis-Jenis, tujuan, Manfaat dan Cara Investasi

Nilai-nilai positif dan yang seharusnya dimiliki seseorang menurut ajaran budi pekerti yang luhur adalah amal saleh, amanah, antisipatif dan lain-lain.

“Adapun Hambatan-Hambatan Dalam Pembentukan Karakter Anak. Memahami karakter anak memang terkadang begitu sulit bahkan kita seringkali tidak mampu melakukannya. Kebanyakan kita bahkan dibuat bingung oleh anak sehingga mereka merasa enggan membagi banyak hal misalnya cerita di sekolah, masalah mereka, hingga cerita-cerita yang biasa kepada kita sebagai orang tua.

Ketika anak mulai tidak nyaman berbicara dengan kita, mungkin itu berarti kita belum mampu mendapatkan kepercayaan dan memahami karakter anak itu sendiri.”

Ada tiga kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia dini yaitu: kebutuhan akan rasa aman’ kebutuhan untuk mengontrol, kebutuhan untuk diterima. Tiga kebutuhan dasar emosi tersebut harus terpenuhi agar kita menjadi pribadi yang handal dan memiliki karakter yang kuat untuk menghadapi hidup.

Penulis : Muhammad Adibusoleh

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tantangan Integrasi Nasional Dimensi Horizontal dan vertikal

17 Oktober 2023 - 08:26

sebutkan tantangan bangsa indonesia dalam membangun integrasi nasional

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional

17 Oktober 2023 - 08:00

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Sejarah integrasi Nasional Indonesia

17 Oktober 2023 - 07:45

Sejarah integrasi Nasional Indonesia

Integrasi Nasional : Makna, Pengertian, Macam-Macam Jenis, dan Pentinya Integrasi Nasional

17 Oktober 2023 - 07:33

faktor pembentuk integrasi nasional

Refleksi dan Argumentasi Pentingnya Identitas Nasional

17 Oktober 2023 - 07:07

Refleksi dan Argumentasi Pentingnya Identitas Nasional

Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional

17 Oktober 2023 - 06:55

Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional
Trending di Edukasi