Menu

Mode Gelap

Keislaman

Pengertian Tasawuf dan Sumber-Sumber Ajaran Tasawuf


 Pengertian dan Sumber Ajaran Tasawuf Perbesar

Pengertian dan Sumber Ajaran Tasawuf

Finaninsia – Pengertian tasawuf secara bahasa banyak artinya, tergantung kata tasawuf itu di sandar kepada kata apa. Sedangkan pengertian secara istilah atau menurut pakar banyak yang sudah menjelaskan sebagaimana penjelasan yang akan kami uraikan nanti.

Sebagai umat muslim dapat mempelajari ilmu tasawuf. Dengan ilmu ini sebagai umat muslim dapat mengetahui bagaimana hati seorang umat muslim dekat dengan Allah.

Dengan ilmu tasawuf kita dapat membersihkan hati dan mengendalikan hawa nafsu agar menjauhi larangan–Nya serta dapat menjalankan perintah Allah.

Sangat penting untuk kita sebagai umat muslim untuk mempelajari ilmu tasawuf karena ilmu ini dapat menjadi salah satu aspek untuk menempa mental dalam kehidupan yang penuh dengan berbagai tingkah laku manusia.

Serta memiliki hubungan yang baik dengan sesama makhluk hidup ataupun berhubungan baik dengan sang pencipta. Melalui ilmu tasawuf bisa membentuk moralitas – moralitas yang berasakan islam.

Sumber dan landasan tasawuf berasal dari islam itu sendiri , tetapi dalam perkembangannya mendapat pengaruh dari luar islam. Ilmu tasawuf memiliki unsur – unsur yang dekat dan jauh .

Unsur dekat ialah Al-Qur‘an . Sedangkan unsur yang jauh pengaruh dari agama Yunani, Hindu – Budha, Arab dan Kristen.

Pengertian Tasawuf

Pengertian tasawuf secara bahasa tasawuf berasal dari bahasa Arab dari kata ”tashowwafa – yatashowwafu – tashowwuf” mengandung makna (menjadi) berbulu yang banyak, yaitu menjadi seorang sufi atau menyerupainya dengan ciri khas pakaiannya terbuat dari bulu domba/wol (suuf), walaupun pada praktiknya tidak semua ahli sufi pakaiannya menggunakan wol.

Pnegertian tasawuf menurut sebagian pendapat menyatakan bahwa para sufi diberi nama sufi karena kesucian (shafa) hati mereka dan kebersihan tindakan mereka.

Kebiasaan memakai wool juga menjadi merupakan karakteristik kehidupan orang saleh sebelum adanya islam, sehingga mereka disebut seorang sufi/orang yang memakai suuf.

Cara hidup yang sederhana dilakukan oleh mereka sebagian umat muslim mengikuti pola kebiasaannya bagi umat muslim kemudian disebut sufi dan ajarannya disebut tasawuf.

Ada pula pendapat mengatakan, bahwa kata tasawuf berasal dari bahasa yunani, yaitu sophlos yang berarti hikmah atau keutamaan. Pendapat lainya mengatakan kata sufi yang berasal dari shaff atau barisan, disebut demikian karena  para sufi selalu dalam barisan terdapat saat mencari keridhoan ilahi.

Pada intinya tasawuf merupakan suatu usaha dan upaya dalam rangka mensucikan diri (tazkiyatunnafs) dengan cara menjauhkan dari pengaruh kehidupan dunia yang meyebabkan lalai dari Allah SWT untuk kemudian memusatkan perhatiannya hanya ditujukan kepada Allah SWT.

Dari unsur-unsur yang berserak itulah kemudian disistematis disiplin ilmu yang disebut tasawuf. Satu disiplin ilmu yang tumbuh dari pengalaman spiritual yang mengacu pada kehidupan moralitas yang bersumber dari nilai-nilai islam.

Dari berbagai pengertian tasawuf yang diberikan oleh para ahli, ada satu asas yang disepakati, yaitu tasawuf adalah moralitas-moralitas yang berasaskan islam. Artinya, bahwa pada prinsipnya tasawuf bermakna moral dan semangat Islam, karena seluruh ajaran Islam dari berbagai aspeknya adalah prinsip moral.

Sumber – Sumber Ajaran Tasawuf

Sumber ajaran tasawuf yang dari Al-Quran di antaranya adalah sebagai berikut:

وَالسَّابِقُوْنَ الْأَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهَاجِرِيْنَ وَ الْاَنْصَارِ وَ الَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍ رَضِيَ ﷲُ عَنْهُمْ وَ رَضُوْا عَنْهُ وَ اَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِيْنَ فِيْهَا اَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ

Artinya “Orang-orang terdahulu lagi pertama-tama masuk islam dari golongan muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridlo kepada mereka dan merekapun ridlo kepada Allah dan Allah menyediakan kepada mereka surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya selama-lamanya. Mereka kekal didalamnya itulah kemenangan besar.(QS. At Taubah: 100)

Adapun tentang sumber-sumber yang menjadi landasan tasawuf Islam itu terdapat bermacam-macam pendapat. Diantaranya ada yang menyatakan bahwa sumber tasawuf islam adalah dari ajaran Islam itu sendiri.

Orientalis Messignon dalam “Encyclopedie de Islam” berkata tentang sumber tasawuf bahwa: “ulama-ulama Islam masih bersimpang siur dalam memecahkan dan mencari sebab-sebab terjadinya perselisihan besar dalam bidang Aqidah islam di antara berbagai mazhab di dalam Islam, yaitu antara mazhab tasawuf dan mazhab ahli Sunnah wal-Jama`ah”.

Advertisements

Menurut pendapat Merx :

”Tasawuf merupakan aliran yang datang ke dalam islam yang berasal dari pendeta-pendeta Syam”

Menurut Jones, tasawuf islam itu berasal dari Filsafat Neo Platonisme atau berasal dari agama Zoroaster Persia atau agama Hindu. Tentang tasawuf Islam itu berorientasi R.A Nicholson menjelaskan sebagai berikut :

“Menetapkan tasawuf Islam merupakan impor ke dalam Islam, tidaklah dapat diterima, yang sebenarnya ialah kita melihat sejak lahir agama Islam, bahwa bibit berpikir seperti dasar-dasar tasawuf itu ada yang telah tumbuh di dalam hati setiap keluarga Jama`ah Islam yaitu sewaktu orang islam itu sedang membaca Al-Qur`an dan Hadist Nabinya”.

Dari pendapat-pendapat di atas, jelas adanya perbedaan pandangan tentang sumber tasawuf Islam itu, namun demikian dapat dinyatakan bahwa para orientalisten yang kurang jujur berpendapat bahwa tasawuf Islam itu berpendapat bahwa islam itu sendiri sudah ada benih-benih untuk tumbuh dan berkembang sesudah disemaikan di dalam lubuk hati setiap muslim.

Karena tidak dapat dipungkiri lagi ajaran yang menyatakan bahwa: Islam itu tinggi dan tidak ada yang dapat mengatasinya”, dengan pengertian lain dapat ditegaskan bahwa kemurnian ajaran islam itu benar-benar mengandung nilai-nilai kerohanian yang menjadi sumber akhlak bagi setiap muslim, terutama bagi para sufi yang senantiasa berusaha membersihkan hati dan mensucikan jiwa mereka dan berhias dengan perangkai terpuji serta menjauhkan diri dari perangai tercela.

Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa sumber dan landasan tasawuf islam itu sendiri, tetapi dalam perkembangan selanjutnya mendapat pengaruh dari luar islam.

Tasawuf Islam itu dalam perkembangannya mempunyai unsur-unsur yang jauh. Unsur yang dekat dan unsur-unsur yang jauh. Unsur yang dekat ialah Al-Quran, Hadist, Sirah Nabi, Sirah Khulafaurrasyidin, Struktur Sosial dan Firqah-firqah sedangkan unsur jauh ialah pengaruh agama Nasrani, Yahudi, Budha dan Persia.

Berkaitan dengan hal ini, dasar-dasar dari tasawuf yaitu berasal dari Al-Qur’an, ini tampak dari empat segi.

Pertama, Al-Qur’an penuh dengan gambaran kehidupan tasawuf dan merangsang untuk hidup secara sufi.

Kedua, Al-Qur’an merupakan sumber dari konsep-konsep yang berkembang dalam dunia tasawuf.

Ketiga, Al-Qur’an banyak sekali berbicara dengan hati dan perasaan.

Di sini Al-Qur’an banyak membentuk, mempengaruhi, atau mengubah manusia dengan bahasa hati, bahasa sufi, agar menjadi manusia yang berkepribadian sufi yang menyatu dalam dirinya secara harmonis perasaan dekat, takut, dan cinta pada Tuhan yang tergetar hatinya saat mendengar ayat-ayat Al-Qur’an.

Dengan demikian, Al-Qur’an menjadi sumber yang sebenarnya dari metode tarekat.

Keempat, Al-Qur’an sering menggambarkan Tuhan dengan gambaran yang hanya dapat didekati secara tepat melalui tasawuf.

Bila gambaran itu didekati atau diterangkan dengan ilmu kalam atau filsafat akan tampak sebagai pemerkosa bahasa dan artinya menjadi dangkal.

Pada hakikatnya, seorang ahli tasawuf Islami itu akan tunduk pada agamanya, melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan, iman itu diyakininya dalam hati, menghadap selalu pada Allah memikirkan selalu sifat dan tanda-tanda kekuasaan Allah.

Imam Sahal Tusturi seorang ahli tasawuf telah mengemukakan tentang prinsip tasawuf, yaitu: “Prinsip kami ada enam macam”:

  1. Berpedoman kepada kitab Allah (Al-Qur’an).
  2. Mengikuti Sunnah Rasulullah (Hadits).
  3. Makan makanan yang halal.
  4. Tidak menyakiti manusia (termasuk binatang).
  5. Menjauhkan diri dari dosa.
  6. Melaksanakan ketetapan hukum (yaitu segala peraturan agama Islam)”.

Pandangan Imam Sya’rani tentang tasawuf dimengerti:

  1. Jalan pada Allah harus dulu ilmu syari’at.
  2. Diketahuinya ilmu tersebut baik yang khusus maupun yang umum.
  3. Memiliki keahlian dalam bidang Bahasa Arab.
  4. Setiap ahli tasawuf haruslah sebagai seorang ahli fiqh.
  5. Jika ada seorang wali yang menyalahi pandangan Rasulullah maka dia tidak boleh diikuti.

Tasawuf telah mengajak kepada akhlak yang utama yang dianjurkan dalam Islam.

Akhlak yang mulia itu dijadikan sebagai landasannya, menyucikan jiwanya dengan cara berhias diri dengan keutamaan akhlaknya yaitu berupa ‘tawadhu’(yaitu rendah diri atau rendah hati), meninggalkan diri dari akhlak yang tercela, memberikan kemudahan dan lemah lembut, kemuliaan dirinya diikuti dengan sifat qana’ah (merelakan diri), menjauhkan diri dari perkara yang berat, perdebatan maupun kemarahan. Lambangnya adalah Al-Qur’an.

Hidup sufi menurut Al-Qur’an bersifat seimbang dan harmonis, hidup untuk akhirat tidak melupakan dunia tapi tidak tenggelam di dalamnya.

Kesimpulan

Istilah tasawuf berasal dari bahasa Arab dari kata ”tashowwafa – yatashowwafu – tashowwuf” mengandung makna (menjadi) berbulu yang banyak, yaitu menjadi seorang sufi atau menyerupainya dengan ciri khas pakaiannya terbuat dari bulu domba/wol (suuf), walaupun pada praktiknya tidak semua ahli sufi pakaiannya menggunakan wol.

Melalui ilmu tasawuf bisa membentuk moralitas – moralitas yang berasakan islam. Sumber dan landasan tasawuf berasal dari islam itu sendiri , tetapi dalam perkembangannya mendapat pengaruh dari luar islam. Ilmu tasawuf memiliki unsur – unsur yang dekat dan jauh . Unsur dekat ialah Al-Qur‘an . Sedangkan unsur yang jauh pengaruh dari agama Yunani, Hindu – Budha , Arab dan Kristen.

Baca juga : 

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Sejarah Perkembangan Tasawuf, Abad Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Ketujuh, Kontemporer

17 April 2023 - 03:07

Sejarah Perkembangan Tasawuf, Abad Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Ketujuh, Kontemporer

Mengapa Beriman Kepada malaikat Allah Mendorong Kita Gemar Bersedekah

12 April 2023 - 00:55

Mengapa Beriman Kepada malaikat Mendorong Kita Gemar Bersedekah

Beriman Kepada Allah: Pengertian, Dalil-Dalilnya, Ciri-Ciri Beriman

7 April 2023 - 15:44

Beriman Kepada Allah: Pengertian, Dalil-Dalilnya, Ciri-Ciri Beriman

Aqidah : Pengertian, Sumber – Sumber dan Hukum Mempelajarinya

7 April 2023 - 15:00

Aqidah : Penegrtian, Sumber-Sumber dan Hukum Mempelajarinya

Tanda – Tanda Isim, Tanda Fiil, Tanda Huruf dan contohnya

5 April 2023 - 00:44

Tanda Isim, Tanda Fiil, Tanda Huruf dan contohnya

Pengertian Kalam, Pembagian Kalam, Contoh Kalam

4 April 2023 - 21:54

Pengertian Kalam dan Pembagian, Contoh Kalam
Trending di Keislaman