Menu

Mode Gelap

Edukasi

PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN TEKNOLOGI


 PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN TEKNOLOGI Perbesar

PENDIDIKAN DALAM UPAYA MEMAJUKAN TEKNOLOGI

islaminesia – Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat.

Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer ilmu, transformasi nilai, dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya.

Dengan demikian pengajaran lebih berorientasi pada pembentukan spesialis atau bidang- bidang tertentu, oleh karena itu perhatian dan minatnya lebih bersifat teknis.
Pendidikan juga merupakan sebuah aktifitas yang memiliki maksud atau tujuan tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki manusia baik sebagai manusia ataupun sebagai masyarakat dengan sepenuhnya.

Pendidikan mempunyai pengertian : proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa).

Sebagai ilustrasi, saat kita mempelajari sesuatu maka di dalamnya tidak saja proses berpikir yang ambil bagian tapi juga ada unsur-unsur yang berkaitan dengan perasaan seperti semangat, suka dan lain-lain.
Pendidikan sebagai Erziehung yang setara dengan educare, yakni: membangkitkan kekuatan terpendam atau mengaktifkan kekuatan atau potensi anak.

Bca juga : Peran Guru Dan Orang Tua Dalam Pendidikan Anak Di Sekolah Dasar

Dalam bahasa Jawa, pendidikan berarti panggulawentah (pengolahan), “pendidikan nasional bergfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan bertanggung jawab”.
Dari kajian antropologi dan sosiologi secara sekilas dapat kita ketahui adanya tiga fungsi pendidikan :
1. Mengembangkan wawasan subjek didik mengenai dirinya dan alam sekitarnya, sehingga dengannya akan timbul kemampuan membaca (analisis), akan mengembangkan kreativitas dan produktivitas.
2. Melestarikan nilai-nilai insani yang akan menuntun jalan kehidupannya sehingga keberadaannya, baik secara individual maupun social lebih bermakna.
3. Membuka pintu ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan dan kemajuan hidup bagi individu dan social.

Pendidikan sebagi alat untuk perkembangan ekonomi dan juga untuk memajukan dunia teknologi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-teknologis baik pada tataran individual hingga tataran global.

Fungsi teknis-teknologis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan teknologi misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.

Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik.Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan.

Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup.
Para penganut teori human capital berpendapat bahwa “pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter.

Manfaat nonmeneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan.

Baca juga : Jenis – Jenis Ekspansi, Pengertian, Tahapan, dan Contohnya

Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. Salah satu persoalan dari berbagai masalah bangsa dalam menghadapi masa depan adalah masalah peningkatan mutu kemampuan pembangunan.

Pandangan tentang pentingnya pendidikan nasional bagi pembangunan bangsa bukan hanya dianut oleh Plato yang memandang pendidikan sebagai penyangga negara, dan para pemimpin awal Negara bangsa di Eropa Barat, AS, dan Jepang.

Sekarang sudah banyak kita lihat dan kita dengar bahwa tantangan-tantangan masa depan lebih berat dan besar dari pada tantangan-tantangan yang sudah dihadapai pada masa sebelumnya. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan pembangunan bangsa adalah penanaman sikap dasar yang benar terhadap usaha pembangunan yakni tindakan pembangunan melalui pemerataan pendidikan.

Terselenggaranya sistem pendidikan nasional yang relevan dan bermutu merupakan faktor penentu keberhasilan kita dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kebudayaan nasional.

Oleh karena itu, para pendiri Republik menetapkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu fungsi penyelenggaraan pemerintah Negara Indonesia dan mewajibkan pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pengajaran nasional.

Dalam kebijakan memuat kegiatan pokok Strategis di antaranya adalah Bidang Mutu, Relevansi dan Daya saing. Salah satu kegiatan pokok dalam bidang ini adalah Program Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Advertisements

Kegiatan Pokok Strategis untuk Pendidikan Luar Sekolah salah satunya berupa perluasan layanan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) melalui pemberdayaan masyarakat, Perluasan Paket A dan Paket B untuk menunjang wajib belajar 9 tahun serta ekstensifikasi Paket C.

Tolok ukur keberhasilannya adalah 100% SMP/MTs yang memiliki akses listrik menerapkan TV Based Learning yang dimulai tahun 2006 hingga 2009. Selain itu yanbg menjadi tolok ukur adalah 50% SMA/MA/SMK yang memiliki akses listrik menerapkan ICT Based Learning yang juga dimulai tahun 2006 hingga 2009.

Di samping jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, program dan kegiatan seperti di atas juga meliputi perguruan tinggi dengan tolok ukurnya adalah 10 perguruan tinggi (PT) menerapkan pembelajaran dan penelitian berbasis ICT.

Selain itu juga guna peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing ditingkatkan pemanfaatan ICT dalam pembelajaran.

Upaya peningkatan kegiatan pembelajaran pada setiap jenjang pendidikan bahkan sampai ke Pendidikan Luar Sekolah.Ini membuktikan bahwa keseriusan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan jumlah warga yang belajar atau memperoleh pendidikan.

Banyak ahli ekonomi dan pendidikan berpendapat, bahwa terdapat korelasi erat antara kualitas SDM-katakanlah pendidikandengan kemiskinan. Rendahnya kualitas SDM (bisa) merupakan penyebab kemiskinan (tegasnya dalam segi materi); sebaliknya, kemiskinan adalah salah satu sebab utama rendahnya kualitas SDM.

Baca juga  :

Dengan demikian, antara rendahnya kulitas SDM dengan kemiskinan terdapat semacam „vicious circle‟ lingkaran setan. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk mengentaskan kemiskinan, walaupun ini mungkin memerlukan waktu yang relatif panjang.

Ada dua strategi sistem pendidikan yang dapat menjadi suatu sistem yang benar-benar sanggup meningkatkan kemampuan pembangunan di negara kita. Yang pertama adalah gagasan tentang pengembangan sistem, sedang yang kedua adalah gagasan tentang pengarahan sistem. Pengembangan jaringan kerjasama untuk memenuhi sejumlah keperluan bersama merupakan salah satu peluang jenis ini.

Jaringan kerjasama untuk menyeleksi calon mahasiswa, untuk menyelenggarakan perkuliahan, untuk memberikan pelayanan kepada mahasiswa (perpustakaan, pusat pengolahan data, kerja sampingan dan sebagainya), untuk melaksanakan kegiatan penelitian, dan untuk menyelenggarakan program-program pengabdian masyarakat barangkali merupakan suatu gagasan yang implementasinya perlu kita kembangkan lebih lanjut.

Sampai sekarang ini hal-hal yang saya sebutkan tadi rasanya baru dilaksanakan secara terbatas. Belum dapat dikatakan, bahwa “kita telah memiliki local area network yang memadai untuk keperluan diatas. Kecenderungan kita dalam hal ini ialah mengembangkan national network dan international network secara parsial.

Barangkali ada baiknya, kalau masalah pengembangan local area network untuk berbagai jenis kerjasama ini mulai kita pikirkan.
Strategi pengarahan sistem pada dasarnya berupa pertanyaan tentang langkah-langkah dasar yang dapat kita tempuh untuk meletakkan hubungan langsung antara program pendidikan yang diselenggrakan oleh setiap lembaga dengan sejumlah persoalan pembangunan nyata yang terdapat dalam masyarakat.

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.
Aspirasi mengenai itu pengetahuan dan teknologi yang dapat turut menyelesaikan masalah pengangguran juga berhadapan dengan tantangan yang tidak mudah.

Menurut kenyataan yang ada sampai sekarang ini, setiap inovasi teknologis lazimnya mempunyai labourdisplacing effect yang bersifat langsung, sedangkan kemampuannya untuk menciptakan kesempatan kerja baru selalu bersifat tak langsung.

Jadi hal ini berarti, bahwa kita pada dasarnya harus bersedia menelan lebih dahulu pahitnya setiap pembaharuan teknologi, sebelum kita dapat mengecap manisnya pembaharuan teknologi tadi. Apa yang dapat dilakukan oleh sistem pendidikan kita untuk menanamkan kesadaran ini dalam masyarakat.

“Pembangunan nasional yang hakekatnya merupakan proses tranformasi budaya menuju peradaban Negara bangsa Indonesia yang modern dan demokratis berdasarkan Pancasila adalah pembangunan manusia seutuhnya (kecerdasan, watak, dan kepribadian) dan masyarakat seluruhnya (sosial, politik, budaya, dan iptek) yang bermakna juga sebagai gabungan berbagai revolusi dalam satu generasi”.
Melakukan tranformasi pendidikan adalah merupakan sebuah pilihan yang amat tepat dalam mengembangkan ilmu dan teknologi pada sekarang ini dikarenakan bahwa dunia internasional sekaragpun juga senantiasa berubah dari era industrialisasi mengarah ke era informasi.

Dengan demikiam dengan berkembangnya teknologi akan berkembang pula sistem pendidikan. Dalam penyelenggaraan pendidikan, hendaknya melihat atau berorientasi ke depan, memikirkan apa yang akan dihadapi oleh anak cucu kita di masa yang akan datang.

Maka dalam merancang perubahan pendidikan atau mengembangkan teknologi, tidaklah tepat apabila kita hanya memikirkan kebutuhan generasi sekarang saja, tetapi kita harus mengingat dan melihat serta memikirkan generasi yang akan datang, dan hal itu tentunya memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat melakukan reformasi dalam dunia pendidikan.

Penulis : Reyhan Haikal Fikri

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tantangan Integrasi Nasional Dimensi Horizontal dan vertikal

17 Oktober 2023 - 08:26

sebutkan tantangan bangsa indonesia dalam membangun integrasi nasional

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional

17 Oktober 2023 - 08:00

Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Nasional

Sejarah integrasi Nasional Indonesia

17 Oktober 2023 - 07:45

Sejarah integrasi Nasional Indonesia

Integrasi Nasional : Makna, Pengertian, Macam-Macam Jenis, dan Pentinya Integrasi Nasional

17 Oktober 2023 - 07:33

faktor pembentuk integrasi nasional

Refleksi dan Argumentasi Pentingnya Identitas Nasional

17 Oktober 2023 - 07:07

Refleksi dan Argumentasi Pentingnya Identitas Nasional

Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional

17 Oktober 2023 - 06:55

Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional
Trending di Edukasi